CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK PART2

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK PART2

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK PART2, Hasrat-Bispak50 Bagaimana tidak, 5 bulan lalu, sewaktu dia sedang tunggu anak buahnya membayar hasil keamanan di warung langganannya, tiba-tiba kepalanya ditutup kantung hitam dan suatu sengatan taser di uluhatinya membuat goyah maka dari itu dia gak dapat menantang di saat dibawa ke mobil dan dibawa keluar dari Kalirotan. Cahaya lampu yang ditujukan ke mukanya membuat silau. Tangannya terborgol ke belakang bangku. Margo telah tak aneh kembali dengan ruangan investigasi. Dia beberapa kali sudah mesti duduk di dalam ruang begitu, berunding buat keamanan Kalirotan yang sesungguhnya…

Tetapi kesempatan ini permohonan, bukan… perintah yang diterimanya cukup unik. Dia justru belum mengetahui siapa interogatornya kesempatan ini. Nada pria itu demikian dalam, sampai dia lantas mengaku jika dia jadi menempatkan hormat ke orang itu.

"Margo, waktu ini di Kalirotan ada orang baru, namanya JuaSani Putri," kata lelaki itu jadi permulaan. Margo yang umumnya gak sabaran dan berani menantang saat ini pilih memerhatikan.

"Dia saat ini tinggal di dalam tempat Nuri. Saya pengin, kau monitor dia… Kau serta anak buahmu bisa pakai ia selaku jasa uang keamanan seperti yang umum kau kerjakan. "

Embusan cerutu cuba menimpa paras Margo. Orang ini istimewa, pikirkan Margo… dia berjumpa musuh yang jauh makin kuat ketimbang dianya sendiri.

"Anak buahku juga kerap ada seperti biasanya, memohon porsi darimu… serta kamu akan antara mereka buat nikmati wanita itu. Saya ingin wanita itu dijarah berusaha keras… kau mesti mengatur sampai tamunya bertambah beberapa dari tempat lainnya, meski sebetulnya tanpa ada kontribusimu juga ia telah dipastikan bakal menjadi unggulan di sana… Sebarkan info, sebarkan terkait dirinya… kecantikannya, kemolekannya…"

Maro pada akhirnya membulatkan tekad buat bertanya… "Mengapa kau mau memusnahkan wanita itu demikian rupa… apa kelirunya pada kamu?"

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK PART2

Lelaki itu menjawab, "Saya pengin membinasakan dianya, sampai jika waktunya telah tiba… dia bakal taat seluruhnya di diriku… Akan tetapi, seblum dia mendapat status yang terhormat di telapak kakiku… dia harus rasakan apa yang dimaksud namanya neraka dunia, apakah itu neraka jahanam…"

Margo takut. Lelaki ini edan, pikirnya.

Dering Sony Experia Ultra hasil curian bergetar lembut dari sisi meja butut dalam kamar Margo, serta bikin Margo kembali lagi ke alam sadarnya. Dia ambil HP itu dan tercenung…

"Ya?" jawab Margo.

"Baik… Siap… Baik… Kerjakan…"

Mira menyaksikan jika Margo menjadi pucat sesudah terima telephone itu… dan Mira belumlah sempat menyaksikan Margo setakut itu.

"Siapa Bang?" bertanya pelacur itu manja. Margo menangkis gadis itu.

"KELUAR!" gertaknya, bikin Mira takut.

"Ada apakah Bang?"

"Keluar kataku! Saya ingin urus Sani, kau bisa turut saksikan ia disiksa. Tetapi saat ini, keluar!"

Mira lekas keluar rumah Margo yang simple itu, tapi hatinya sedikit bahagia karena dia dapat memprovokasi Margo buat membinasakan Sani. Dia tidak akan perduli dengan Margo yang saat ini terduduk pucat.

Omongan barusan membikin Margo begitu takut. Lelaki itu betul-betul iblis…

"Margo… tentu saat ini Mira udah berikan badannya kepada kamu sebagai bayaran buat membinasakan Sani…" kata lelaki itu, yang membuat Margo termenung.

Bagaimana dia dapat mengetahui?

"Kau bakal melaksanakan apa yang dia minta… kau membawa Sani ke gudang kosong, mengajak ke-10 panglima areamu… silahkan siksa Sani, gagahi mati-matian, tetapi jangan sempat ia mati… Kau bisa bawa Mira, supaya ia ikut pula menganiaya Sani untuk menumpahkan sakit hatinya…"

"Tetapi satu saja perintahku kau langgar… MATI!"

Sani yang tengah berbelanja sayur, cuman kenakan tank kampiun dan celana pendek, tidak sangat memerhatikan Mira yang hadir dekatinya. Dia merasa wanita itu sesuai sama dirinya… cuman tempat penampungan sperma.

"Eh Sani…" sapa Mira beraga ramah. "Berbelanja?"

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani cuma tersenyum simpul, dia tengah tak mau berbasa-basi. Sampai sesungguhnya dia sendiri tidak memiliki rekan di Kalirotan. Dia jadi lebih tertutup dalam hubungan. Yang dia mau melakukan cuman buka pahanya lebar-lebar, serta melepaskan beberapa lelaki hidung belang kelas teri nikmati vagina, lubang anusnya dan mulutnya secara maksimum.

"Sani… saya pengin meminta bantuan sekejap, saya pengin mengambil barang di gang sisi, saya malas sendiri… wajar banyak yg menyukai godain, hihihi!"

Sani yang malas mau sekali menampik, tapi Mira meringkus lengannya dan menariknya ke arah tempat yang cukup sepi saat sebelum menodongkan pisau ke pinggang Sani.

"Turut gua, anjing! Atau gua tusuk elo di sini!" gertak Mira.

Sani mau tak mau ikuti cara Mira mengarah gang yang ia mengerti sebagai sisi terkejam di Kalirotan, dan tidak ada satu juga PSK yang cukup sehat buat menawarkan diri di dalam tempat itu…

Mira  menggerakkan Sani masuk ke satu rumah yang lebih serupa gudang, Dorongannya lumayan keras maka dari itu Sani tergelincir jatuh masuk ke rumah yang gelap itu. Waktu si gadis bangun, dia bisa dengar bila pintu ada berada di belakangnya ditutup. Buat sesaat, kegelapan keseluruhan.

Byaaaar! Hidup lampu yang tiba-tiba itu bikin si gadis mengerjap sebab silau. Serta di saat dia bisa peroleh kembali pengelihatannya. Margo serta sepuluh panglimanya sudah mengepungnya. Mira selanjutnya ambil langkah ke tengah lingkaran, dia dekati Sani dan…

PLAK! Pukulan keras si pelacur yang gak diperkira oleh Sani bikin Sani terhuyung. Lantas pukulan serta sepakan terus-menerus Mira bikin Sani terjengkang. Mira yang seolah kesetanan terjang Sani yang terjengkang, jatuh telentang di lantai gudang. Mira mendiami perut Sani, dan dengan brutal memukuli muka Sani, menjambak rambut gadis itu, serta menabrakkannya ke lantai gudang. Cakaran Mira yang menyengaja mengintai paras Sani tinggalkan sisa di paras mulus si eks polwan. Awal mulanya Sani menunjuk pasrah.

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Tapi perasaannya untuk tetap bertahan kembali tampak. Demikian mendapatkan kesempatan, Sani lekas memberinya perlawanan. Dia balas mencakar, menjambak, memukul serta menyepak Mira. Banyak lelaki ketawa berbuat kurang sopan, ya… terkecuali Margo…Ia menyaksikan model perkelahian ke-2  pelacur di hadapannya itu…. terlebih Sani, pelacur yang paling jadi perhatian oleh si perwira.

"Aneh… tipe berkelahinya demikian biasa", batin Margo… "Jadi lebih serupa pelacur berkelahi…."

Ya, Sani sekarang tidak lagi bertanding bagaikan seorang polwan. Dia sekarang cuman bertanding berdasar perasaan survival… serta ini cukup mengagetkan Margo, yang menginginkan kalaupun pelacur yang paling menjadi perhatian ini punya ketrampilan bertanding yang dapat bikin si perwira takjub. Tetapi, sederhana apapaun Cat Fight yang tersuguh, terang terlihat jika Mira mulai kebingungan. Sani sendiri mulai tampak balik ke mode bertandingnya yang dahulu.

Margo memberikan tandanya ke seoang anak buahnya yang dengan cepat menelikung Sani, menjambak rambutnya sampai si gadis meringis serta merintih kesakitan. Mira mengusap darah dari bibirnya yang cedera oleh tonjokan Sani, beres-beres rambutnya yang kusut sekalian dekati si gadis yang meronta kesakitan.

BAM! Mira menggebuk paras Sani, mengakibatkan bibir pecah.

BAM! Pelipis si gadis.

BAM! Hidung Sani… sampai mimisan…

SCRATCH! Kuku Mira yang cukuplah panjang menggores paras Sani sampai tinggalkan goresan membujur dari kening kanan ke pipi kiri sampai ke rahang  si gadis. Mira tersenyum iblis lihat muka Sani yang udah dibikinnya cacad itu. Tapi dia belum puas… Dia mengepalkan tangannya dan…

BUGH! Sani hingga muntah dan megap-megap. Mira menggebuk mutlak di uluhatinya. Panglima Margo melepas si gadis yang lekas jatuh terduduk, serta Mira memberinya sepakan keras ke rusuk si gadis, menimbulkan Sani terjengkang dan mendekap kesakitan.

"Mira! Cukup!" suara Margo yang keras menyudahi cara Mira.

Nyatanya Mira udah memegang sebilah pisau cutter. Barusan cutter itu dipakai buat menodong Sani. Mira melihat Sani yang mengesah mengendalikan sakit di perutnya. Tangan yang memegang cutter itu bergetar… Dan Mira mengambil langkah maju.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK PART2

Saat ini Margo sendiri yang menggebuk Mira dangan maksimal. Si gadis terjengkang, menjerit kesakitan. Dia menyuruh lima panglimanya buat memberikan pelajaran pada Mira, yang saat ini beringsut ketakutan. Samar-samar Sani dengar pukulan, sepakan, jerit Mira, bunyi cabikan baju. Tetapi sekarang dia mesti pikirkan dianya sendri yang tak lebih bagus. Margo dekati dianya bersama lima panglimanya yang lainnya. Dia coba merayap menjauh, tapi suatu kaki yang beranjak telapak tangannya dengan keras membuat menjerit kesakitan.

Sani menyaksikan belati aba-aba yang digenggam Margo, belati dengan baja opsi yang paling berkilau. Dengan badan telungkup, Sani haya dapat bergidik rasakan dinginnya baja yang digesekkan dibalik celananya. Baja dingin itu menjalari pantanya yang paling digilai banyak lelaki yang nikmati badannya… pantat sekal yang seperti merayu tiap lelaki untuk meremasi bongkahan itu, menamparinya, mengigitinya, juga menjilatinya… Dan terpenting lubang cantik yang seolah tidak pernah buka lebar itu sebagai dermaga penis-penis yang sangat sedikit mendapat kepuasan mirip, baik dari istri syah mereka ataupun pelacur yang lain memutuskan untuk tidak membebaskan lubang pembuangan mereka dimasuki penis. Sani dapat rasakan baja itu membawa bahan celana pendeknya, serta bunyi robekan perlahan-lahan kedengar, mengisyaratkan bila sekarang kain penutup selangkangannya mulai tercabik serta membikin selangkangan cantiknya terkena dinginnya lantai gudang yang kotor dan dingin. Dengan badan yang ditahan telungkup di lantai gudang kembali Sani dapat merasai dinginnya baja belati menjelajahi punggungnya… kemudian…sreeeeeeek! Bahan tanktop tipis itu gak sesuai dengan kuatnya baja belati, sampai dengan sejumlah pergerakan saja badannya terpasang bebas didepan lelaki bajingan yang terus memberlakukan beberapa karyawan sex komersil seperti onggokan daging pemuas gairah. Sani masih tengkurap di dinginnya lantai gudang yang kotor serta kasar hanya karena berbentuk susunan laporkan semen tanpa ada tegel atau keramik. Payudaranya, perut ratanya, pahanya perih lantaran tergores lantai.

Sani dapat dengar bunyi sabuk yang dibuka. Dia persiapkan dirinya….

CTAAAAR!

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sani mengigil… tangannya yang dipegangi mengepal serta menggigil… kepala sabuk yang dibikin dari besi itu yang menimpa badannya.

CTAAAR!

CTAAAR!

Sani menjerit sejadinya sewaktu Margo mengcambuki punggungnya, bokongnya, belakang pahanya…

Dan jeritannya kian kuat waktu Margo menyuruh anak buahnya buat membalik badannya, lalu tiada belas kasihan melecuti Sani, di payudaranya, perutnya, rusuknya, dan di vaginanya….

Jerit kesakitan dan suara memohon ampun Sani sekali-kali tidak digubris oleh Margo yang seperti melepas kemarahan yang ditahannya sampai kini. Sewaktu lelaki itu selseai, badan si gadis hancur penuh cedera babatan kepala sabuk, beberapa bilur di badan si gadis keluarkan darah.

Margo lalu berlutut dihadapan selangkangan si gadis, turunkan celana, serta keluarkan penisnya… Lalu dengan semaunya menohokkan penisnya ke vagina Sani yang bengkak gara-gara sikatan sabuk yang berulang-ulang dari sana. Sani cuman dapat menggelinjang kesakitan, penis Margo menerobos kewanitaannya yang kering. Badan Margo yang melekat di badannya membuat si gadis mendesis karena keringat si kepala preman membuat perih bilur dan cedera di badannya. Sani cuma menggeletar membatasi perih sewaktu selanjutnya Margo menarik keluar penis yang sudah buang sperma ke rahimnya.

"Rasakann tuch perek… sekarang….."

Perintah Margo belum pula usai waktu ke-10 anak buahnya lekas masuk Sani yang cuman dapat mengesah perih, meringis dan menjerit kesakitan. Sementara si kepala preman sendiri bergeser menuju pribadi badan di pojok lain gudang itu. Figure Mira yang paling mengiris hati. Pelipis mata si gadis pecah, hidungnya patah, beberapa giginya tanggal, lengannya terlihat patah serta dislokasi.

Pelajaran yang diberi anak buahnya betul-betul kejam… akan tetapi itu perlu. Margo berjongkok dekat badan hancur Mira masih yang bernafas walaupun cuma kadang-kadang.

"Saya telah molorangmu, Mira… tetapi kamu menantang aku…." tuturnya sekalian bangun, menarik sisi kaki Mira ke arah pintu belakang gudang. Margo menarik badan Mira seperti menarik karung rongsokan ke sebuah kandang di atas pentas yang tertutup terpal.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK PART2

Margo mengusung badan kurang kuat Mira…

"Tonton baik, Mira… Ini hukuman bagimu," ucapnya sembari buka terpal.

Mata Mira yang lebam sedikit membelalak memandang isi kandang yang dapat mewadahi 2 orang dewasa itu.  Cicit tikus-tikus garang dalam kandang yang kaget sebab paparan matahari membikin Mira menciut, Ya… hukumannya barusan dimulai… dengan badan begitu, dia tidak dapat meronta atau berontak, dia cuma dapat pasrah waktu badannya diangkat Margo dan disisihkan ke kandang tikus itu. Mira rasakan sakit, akan tetapi dia tidak akan bisa bergerak, berteriak atau meronta… Dia cuma dapat merasai kesakitan tanpa ada sanggup lakukan apa-apa… rasakan badannya perlahan-lahan jadi hidangan tikus-tikus kelaparan itu….

Margo melihat anak buahnya yang tengah mengolah Sani. Dua penis anak buahnya sedang menggebuk anus si gadis secara bertepatan, sementara mulut si gadis diminta mengoral penis untuk penis yang disikatkan secara kasar. Vagina si gadis gak lebih bagus nasibnya… orang anak buahnya tengah membabat vagina si gadis dengan kepalannya, dan dia gerakkan tangannya dengan begitu kasar. Margo menyaksikan mengarah kegilaan di hadapannya, sampai laras suatu pistol yang melekat berada di belakang kepalanya membuat tersadarkan. Serta seolah pasukan siluman yang keluar neraka, beberapa puluh prajurit dengan seragam penyamaran komplet menodong ke-10 anak buahnya. Sekarang Margo berdiri dihadapan sepuluh anak buahnya yang berlutut dengan tangan ada di belakang kepala. Margo tersenyum senang memandang ekspresi muka beberapa kepercayaannya yang tidak mengetahui takut itu. Gestur paling akhir yang dilihatnya sebelumnya sebutir peluru yang tembus dahinya membuat nyawanya terbang tinggalkan badannya. Serta pribadi si bos preman yang berdebam di lantai gudang jadi kisah paling akhir yang disaksikan ke-10 panglima lokasi yang tidak lama pula ikuti jejak tapak si pimpinan tinggalkan dunia fana ini dengan rasa senang sudah jadi sisi barisan yang paling ditakutkan, yang tidak mungkin kalah terkecuali diakali seperti itu…

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Pimpinan regu mendatangi pribadi yang tengah kembalikan pistol yang baru-baru ini mengakhiri nyawa Margo ke sarungnya.

"Area telah ditangkap, seluruhnya teror udah dinetralisir, laporan tuntas"

Lelaki itu mengacaukank dan pasukan barusan lekas keluar gudang. Lelaki itu dekati figure badan Sani yang paling kurang kuat…. Mata Sani yang tertutup sperma buka perlahan…

Mulutnya berbicara lirih…. "Ba…paaaak?"

Sani terjaga di tempat tidur empuk. Dia meraba sisi lengannya yang berasa sakit serta merasakan jarum I.V  dari sana. Matanya mengerjap, dan samar-samar dia memandang kamar tempatnya dirawat, rumah sakit dengan fasiitas bagaikan hotel bintang lima. Perawat silih berpindah menjaga badannya, mengembalikan seluruhnya cedera. Semua dan banyak dokter mengusahakan dengan segenap tenaga untuk kembalikan situasi Sani seperti yang telah lalu. Serta tugas mereka sesuai harapan. Di saat Sani bertelanjang bundar di kamar mandi rumah sakit dan menyaksikan refleksi dirinya sendiri di cermin, dia takjub. Tidak ada satu cacat juga yang tidak dibetulkan, sampai beberapa bekas cedera di badannya anyar nampak kalaupun menjadi perhatian dari sangatlah dekat. Lalu, dokter yang menjaganya tiba serta berucap,

"Selamat Nona, secepatnya anda sudah dapat pulang."

Sani kembali termangu… Ke mana dia dapat pulang? Dengan lemas Sani mengkonsumsi makanan rumah sakit serta minum obat yang diberi kepadanya. Serta tidak tahu kenapa dia berasa begitu letih…. amat sangat letih…

"Tempat tidur ini bertambah empuk", batin Sani sekalian buka matanya…

Dan Sani melonjak bangun dari tempat tidur itu, selekasnya jatuhkan diri berlutut. Dia menangis sekalian merengkuh kaki lelaki yang berdiri dengan wibawa tinggi. Lelaki itu selanjutnya tiba jemput.

"Bapaaaak…" tangis Sani di kaki Kombes Bambang Harjadi, tangis sendu, tangis berbahagia….

1 tahun setelah itu. 

Kombes (Purn) Bambang Harjadi tengah melihat laporan di hadapannya. Dia tersenyum kebapakan di Sani yang serahkan laporan itu kepadanya. Laporan teratur saja, terkait penghasilan serta pengeluaran. Dari jaringan pelacuran yang dahulu terkuasai Ryoko, akan tetapi saat ini menjadi kebun penghasilan dirinya sendiri, dengan hasil sangatlah memberi kepuasan.

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK PART2

Serta lebih ketimbang itu, semua rahasia beberapa konsumen saat ini jadi punya dia, maka ia semakin bagus dalam berkuasa dibalik monitor walaupun ia saat ini sudah pensiun. Tidak kenapa akhiri profesi penegak hukum dengan pangkat paling akhir tidak menggapai bintang; toh mereka-mereka yang mempunyai bintang di pundak dapat ia pegang kapan waktu, karena seluruhnya kartu berada pada tangannya. Tahun yang kemarin Ryoko divonis enteng, cuman 1 tahun penjara. Memanglah tersebut hukuman maksimum untuk mucikari. Ada pasal-pasal dengan hukuman lebih berat berkaitan kejahatan trafikking/perdagangan manusia, maksimum 15 tahun, tetapi advokatnya, Prabu, sukses menangkis tuduhan itu, tertolong kesaksian Sani dahulu yang menjelaskan jika ia melacur di bawah Ryoko dengan suka-rela. Ryoko udah melalui periode hukuman dan bebas.

TAMAT.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama