CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK, Hasrat-Bispak50 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tidak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Insiden baru saja telah membinasakan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kejadian Ryoko usai, Sani memang kembali pada sana. Tetapi ia cuma memperoleh sodoran tas berisi barang pribadinya serta komentar dingin dari penjaga di muka.


"Lantaran telah disingkirkan, Anda sudah tak punya hak tinggal di sini kembali. Ini sejumlah barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak berada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri untuk pekerjaan negara. Bila tidak ada kepentingan penting, saya tidak dapat tolong."


Sani tak dapat ajukan pertanyaan selanjutnya lantaran sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Sehabis instansi dan keluarga, Bambang Harjadi juga udah matikannya. Tidak ada manusia yang pengen membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong dan jiwa terbuncang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya tidak kelihatan di tengah-tengah siraman hujan deras.


Seandainya ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Tetapi ia penjahat!


Apakah bedanya dengan diri kamu? Walaupun penjahat, malahan Ryoko tidak mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pastinya arah, dan hujan selalu turun dengan deras. Sani sudah tidak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Beberapa kali ia tergelincir, dan terciprat saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani menengok. Seorang pengendara motor ada di sampingnya, dan berujar padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK

Sebentar Sani terheran. Lantas ia memilih untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia gak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam gak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek lantas meluncur tembus hujan, di tengahnya kota yang tuju senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Kasus penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang sertakan pelaku polwan membuka kembali sesi baru waktu sekian hari ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang diperhitungkan diperankan JP, pelaku polwan itu.  Walaupun begitu Kepolisian mengatakan video itu tak ada hubungan dengan kejadian ini dan bukan mengikutsertakan JP. JP sendiri ditemui udah distop secara tidak hormat karena dapat dibuktikan lakukan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam terus menyiarkan sejumlah hal yang menikam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani menyambat panjang ditingkahi gelak tawa sejumlah lelaki.


Semua tengah ada pada satu warung kecil di lokasi lusuh, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, serta botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur karena ia sendiri sudah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek dan dibuat mabok.


"Eh aku ada videonya yang berada pada tivi itu loh!" dahsyat seseorang lelaki di dekat Sani. "Gua diberi sama sang Kus tukang pulsa di muka. Ingin tonton gak?"


Beberapa temannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah gairah Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak laki laki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa dan memberikan komentar saru memandang selingan kecil di tengahnya dinginnya hujan yang bersambung hingga malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, ingin turut tonton film dahsyat tidak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani membawa kepala Sani hingga Sani dapat lihat video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Orang temannya kembali, kayaknya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak dapat menantang di saat dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah poto Sani di saat tengah menyaru jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih ketika penangkapan di dermaga, dan sejumlah foto berawal dari penyidikan Savitri. Semisalkan Sani masih memiliki pikiran jernih, ia patut syak wasangka dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai paras Sani serta menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut bersua berbau alkohol di mulut lain. Beberapa kawannya jadi tepok tangan serta menyemangati. Mereka tidak paham, tak perduli, siapa wanita elok kegugupan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka dan kebenaran ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Mirip yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Aku pengin tutup!" kata seorang, kayaknya pemilik warung. "Mari bayar, tak boleh pada ngutang! Lu pada membuka botol saja hingga sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, saya kagak ada duwit. Ni cewek saja menumpang gak bayar. Tetapi jika gua bayar gunakan ia saja bagaimana?"


"Niat lu apa bayar gunakan ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa gunakan ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman terus menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sembari memerhatikan tamu wanitanya yang mabok itu. "Namun gua terlebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengin sisa elu pada."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang di situ mengenyahkan semuanya yang berada di atas meja, lalu mengangkut badan Sani dan meletakkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan menjadi tempat pemuasan hasrat.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, seluruhnya ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata dan dilihatnya sinar matahari yang telah rada tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar suara wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Rata-rata minum hingga sampai ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani hanya dapat berbicara putus-putus. Ia belum menyaksikan siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai gak gunakan pakaian ini. Mari, bangun, pakai busana dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terkenang insiden-kejadian mirip sewaktu masih menyaru, ia tertidur selepas layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya sendiri.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air berada di belakang," kata sang wanita sembari menunjuk. Sani saat ini dapat menyaksikan ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, paras keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank luar biasa kusam, dan kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simple yang saru dengan ember serta gayung. Menghentikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu pengin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia ngomong membawa kamu kesini tuturnya kamu ingin cari kerja."


Sani rada kebingungan.


"Kebingungan? Baru pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita memperjelas, sekalian menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama salah satunya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Statusnya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sekalian menyalami. "Benar ingin kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Seseorang laki laki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak dan menginjaknya. Lelaki yang jatuh itu kerepotan berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menyerbunya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main gak bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Gaduh benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sembari melihat ke jalan. Seseorang laki laki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta pakaian kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, lelaki yang tidak sukses mendapatkan kesuksesan meski sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap juga Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan dan tanpa disuruh langsung membuka botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat dan menempatkan diri di muka sang bapak. Wujud mereka beraneka ragam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau beberapa macam minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, membuat belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat raib. Tetapi sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, nyatanya juga ada yang cukup. Ia menunjuk wanita yang ada di tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa ada lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, hingga sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Biarpun riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, serta bulu-bulu mata palsu, parasnya terus lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak memutuskan ia. Sang bapak pilih Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia betul-betul terasa gak miliki harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata khalayak, disingkirkan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, serta paling akhir digilir oleh serangkaian begundal kelas teri sewaktu mabok. Jadi ia juga tidak memikir jenis-jenis sewaktu Mami Nuri menjajakan tugas. Ia tidak akan berasa dirinya sendiri wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama hal yang didakwakan pelosok dunia, semuanya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini area yang patut untuknya, di mana semuanya orang didalamnya gak mempunyai harga diri. Di mana seluruh wanitanya mengangkangkan kaki untuk uang. Sani tersenyum serta menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, setelah sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh dan harga kemahalan. Mereka tuju kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu serta kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga dari sana. Seperti itu kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari pebisnis, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani tidak susah-susah membawa berbicara atau berhubungan sang bapak, dia lekas menanggalkan baju lelaki hidung belang itu, setelah itu menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah di saat bekerja buat Ryoko gak lenyap. Sehabis membasahi semuanya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, menggelikan pelir, dan terus turun sampai lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia serius untung mendapatkan service papan atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak serta memasukkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia telah tak berpikiran memanfaatkan kondom—dia gak perduli kembali dengan dirinya sendiri, tidak perduli dampak hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat lagi ia mulai menggoyang-goyang tamunya perlahan, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak supaya nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu pada Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang cukup di luar perkiraan, nyatanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani melecutnya sampai ia sendiri orgasme, namun tamunya masih tegang. Mereka lantas ubah status jadi misionaris, dan sang bapak memecutnya cukuplah lama, barangkali 20 menit, hingga sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok tidak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Nyatanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia tidak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering lantaran kelamaan difungsikan.Selanjutnya sang bapak ejakulasi pula, walau disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas dipan dan mengeloyor pergi. Sani tergolek mengangkang, ngilu. Tetapi tugasnya belum usai. Kecantikan alami Sani sudah bikin beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun dan kenakan handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu tempat tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan sesenang hati, Salah seseorang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombongan tersebut lantas buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kuranglah kuat buat menantang, selangkangannya masih perih sehabis digempur penis bandot tua konsumen setia awal mulanya, serta dia memanglah tidak pengin kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuman diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN SEMOK MENJADI PSK

Lututnya agak sakit karena terbentur semen kasar, dan perih saat dia diminta beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekali-kali tak berperasaan, dengan kasar dia memberikan penis kotor serta berbau punyanya ke mulut elok si gadis yang saat ini terselak, serta usaha semestinya untuk memberi kepuasan lelaki yang udah bayar badannya untuk memberinya service terunggul. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lantas memulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… semisal Sani tahu bila banyak preman itu betul-betul gak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan cantiknya! Seumpama Sani tahu kalaupun Mami Nuri saat ini sedang mengurut dada lantaran harus biarkan bintangnya jadikan penghasilan uang keamanan yang teratur ditagih banyak preman.  Serta Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhenti wanita itu bersamaan badannya yang diberlakukan ibarat binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak perlahan saat dia masuk ke kamar dan lihat Sani celentang semaput gak punya daya, semprotan sperma penuhi paras, payudara dan sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengkak, serta anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani meniti pekerjaan jadi pelacur kelas teri. kecantikannya gak redup, juga kenggunannya kian terpancar meski dia gak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias sangatlah menor untuk mencuri perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simple, juga hampir gak bermake-up jadi membutanya jadi benar-benar anggun, dan menimbulkan banyak lelaki yang mendambakan layanan dari dianya sendiri. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilaksanakan bikin konsumennya demikian menyenangi dirinya sendiri. Dan demikian keseluruhan service yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumen setianya tidak lagi mengenal jika si gadis mulai memanipulasi orgasmenya.


Ya, seperti secara umum banyak pelacur yang terus-terusan layani lelaki, Sani mulai terasa rangsangan pada vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beraksi untuk bikin banyak tamunya terasa seperti lelaki bagus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meskipun realitanya bila tidak dikarenakan obat kuat, karena itu dalam perhitungan 3 hingga sampai 5 menit karenanya banyak lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Serta waktu 5 bulan itu, keterkenalan yang dicapai Sani mulai bikin orang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani berasa tersaingi. Sebab saat sebelum Sani tiba dirinya-lah bintang di semuanya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo perlahan akan tetapi dengan suara keras.


"Saya tidak suka dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah murung bagaikan anak kecil yang mau jadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sekalian lalu, meskipun sebetulnya dia bisa mengira wanita yang mana dikatakan Mira, sebab dia sendiri udah seringkali mencicip kehangatan dan layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma menjadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Termaksud saat tanpa jijik serta risi wanita itu menjilat bersih penisnya yang barusan menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama