CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEKSI

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEKSI


CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEKSI, Hasrat-Bispak50 Namaku Ari (nama fiktif), saya merupakan orang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya tersohor jadi seorang nerd yang tidak pernah mempedulikan wanita alias tidak ingin menjelimet dengan yang bernama kekasihan, tapi hasrat seksku yang gak tersalurkan ini semakin menggelora tiap-tiap saya lihat mahasiswi sekelasku yang mempunyai badan-tubuh merayu, pada akhirnya tiap-tiap hal semacam itu terjadi saya cuma dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya miliki kontol yang cukup menyenangkan untukku ialah sejauh 17 cm, gendut dan berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seseorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia merupakan bu rida, akhwat hijab lebar, belum menikah sebab belumlah ada yang sesuai tukasnya, Awalnya dia mengajarkan di kelasku, dia kurang begitu menarik perhatianku sebab badannya yang terus ditutupi hijab serta gamis panjangnya, tetapi semakin ke sini saya punyai fantasi tertentu adalah dapat rasakann badannya.


Saya memikir bagaimana langkahnya ya agar dapat cicipin badan beliau ini, saya memperoleh gagasan buat memasangkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati pun tidak bisa bukti aneh-aneh namun minimal bisa memandang mukanya yang terus tak mau kalaupun dijepret, siang hari ini saya lalu memperlancar ide itu, besok harinya saya ambil rekaman itu dan saya lihat dosen yang kumaksud sedang masturbasi memanfaatkan suatu dildo dengan memakai pakaian komplet di meja kerjanya


Menyaksikan hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud untuk menggrebek beliau, saat area dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa suara,dan betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, waktu akan merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut parasnya dilihat jika dia tengah horny berat, ke-2  tangannya selalu di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini area AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia tampak cemas, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali kelarin sejumlah buku di sini" katanya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengen ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau nampak pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh geram-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini punyai gairah besar  ya" jawabku enjoy, "tak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar agar banyak mahasiswa lain dapat gagahi ibu?" Tanyaku dengan enjoy, ia terkejut serta tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa nggak saya tebar namun ibu harus ikutin saya" ucapku sambil buka celana panjang dan cdku, terekspos kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan parasnya serta berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlaga sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "udah tidak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku lantaran begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku serta mengocak perlahan, tangannya menggigil, tapi nurut mengocak, "telah tidak boleh nangis sini review saja" ucapku sembari menggenggam kepalanya untuk melihat lihat kontolku, dilihat matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka serta sepong kontol ari bu" ucapku, ia terus tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia persoalan bernafas dan buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya serta kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "jika saya tidak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, menyaksikan saya mendamprat,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya segera ambil camera yang tergolek di meja beliau serta merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku serta ingin emosi karena dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya serta mulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Lantaran kurasa cukup babak sepongnya, kutarik keluar kontolku dan kuberdirikan badannya, "pengin ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang nampak kaki serta paha mulusnya


dia gak gunakan legging sepatutnya akhwat lain, dia cuman memanfaatkan cd memiliki motif bunga, kuremas perlahan memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" tuturnya, kutarik cdnya serta kubuang entahlah ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek masih yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya untuk cari itilnya, sehabis kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, sehabis kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia nampak menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia selalu menikmatinya, "sshh..telah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlaga sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya dapat merekam aktivitas eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan gagahin ibu ri…ibu memohon..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menggairahkannya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sejenak kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang begitu nikmat, kumulai mengeluar masukan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu gagahin ibu!" Gertaknya, memandang dia menghardikku dengan keras

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH SEKSI

saya memacu memeknya dengan keras juga ekspresikan amarahku karena beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya makin mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..gak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan pekikan perihnya berganti jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu ingin keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya kian melecutnya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya terkait palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku biarkan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih yang menancap di mekinya, kubawa dia serta camera yang dari sejak barusan merekam aktivitas kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,kelihatan darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan bertopang di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya waktu kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya hingga dia berdiri tegak dengan kontolku masih memecut memeknya, cadar lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab lantaran keringat kami, kedengar nada telepon yang kutebak itu yaitu mobile phone milik dia, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa jika saya miliki sebuah buah pikiran edan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, kelihatan dia jalan membungkuk bertopang pada lututnya, saya masih tetap memecut memeknya tanpa ada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku supaya saya hentikan pacuanku, saya menarik pundaknya untuk kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sembari terus memaksain jalan, setelah di meja kerja beliau, dia langsung meraih smartphonenya dengan status menungging bertopang di meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera baru saja ketinggal di meja dosen lain


kusaksikan dia langsung membawa telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ketujuan beliau, kuposisikan camera untuk selalu merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara halus untuk memberikan kesenangan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya kuatir, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" sebut bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak hentikan pecutanku di memeknya, "oh baik mbak, berhati-hati ya" ujar adiknya di telpon, "hhmm iya dek" katanya. Mengenali telephone itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku serta kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Ingin ngapain kamu disana? !" Tuturnya was-was, lantaran kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, gak boleh di sana!" Teriaknya, kuhentakkan lagi kontolku sampai kontolku masuk semua di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sembari kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah biarpun kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya selekasnya muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu satu kali lagi buat memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya semakin banyak dibanding yang pertama, hingga membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku dalam anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


selesai suka saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memecut hasrat barusan, cadar panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan bajuku, ambil bra beliau, "saya mohon bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, gak boleh kadu siapapun juga bila tidak ingin rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka parasnya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari merupakan 4 hari selesai momen pemerkosaan bu rida yang ari melakukan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya yakni salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu memakai kerudung panjang diikuti gamis serta rok panjang buat tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yaitu sekian hari selesai saya merasakan petaka pemerkosaan yang sedang dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang cukup malam lebih kurang jam 9 malam karena banyak pekerjaan yang sebaiknya kuselesaikan ini hari. Sebab telah termasuk tengah malam, jadi bis yang membawa dosen sudah tak bekerja kembali, karenanya saya memutus untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu sekitaran 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya tiba sebuah bis transkota yang bisa kutumpangi, kutidak mencermati jika bis itu dipenuhi dengan lelaki, serta cuma sedikit ada wanita, akan tetapi lantaran saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri untuk menggunakan bus itu, saya tidak mendapatkan bangku untuk duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, saat ku asyik bergelut dengan handphoneku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama