CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA ELOK PART4

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA ELOK PART4

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA ELOK PART4, Hasrat-Bispak50 "Eh kalian simak tidak, sang cebol barusan itu… matanya jelalatan selalu lihatin dadanya Cie Fifi… kurang ajar dech intinya", gerutu Sherly pada saat kami ke arah parkir mobil.

"Periode iya Sher? Saya tidak review sich", bertanya Jenny.

"Kamu sich, yang ditilikin hanya Eliza. Berhati-hati lho Jen, kelak yang cemburu bukan sekedar saya saja lho!", kata Sherly dengan suara memikat.

"Kalian ini… apaan sich…", saya meratap kecewa kendati sebetulnya hatiku puas sekali dengar seluruhnya ledekan mereka itu.

"Lhoo… kan memang betul, bukan saya saja yang dapat cemburu, tetapi yayangmu  kan", goda Sherly kembali, serta Jenny turut ketawa melihatku gak dapat menjawab.

Habis dech saya, mereka berdua seperti bekerja bersama buat mengejekku habis habisan dari mulai kantin sampai ke parkir mobil. Tidaklah ada yang dapat kulakukan, saya telah tak dapat membalasnya kata-kata mereka serta pasrah saja dibarengi ke-2  pujaan hatiku ini, yang sampai hati membuatku terus tersenyum malu sesuai ini.

"Lhoo… Andy itu nungguin kamu sayang. Hayo, kalian janjian ya?", goda Sherly waktu kami telah dekat sama mobilku.

"Hai Andy… nungguin Eliza ya… nih kukembalikan dech Elizanya", Jenny menegur Andy sekalian mengejek kami berdua.

"Hai Eliza… hai Jenny… Sherly…", sapa Andy yang lalu menunduk malu, karena mungkin ledekan Jenny itu.

"Hai  Andy… Eh Eliza, kamu kok diam saja sich?", Sherly langsung menghinaku sesudah membalasnya sebutan Andy.

Saat ini saya cuma dapat turut menunduk malu. Dikarenakan Jenny serta Sherly, sekarang lidahku rasanya kelu sampai cuman untuk menegur Andy.

"Ya telah dech, kami titip Eliza sama kamu ya Andy. Tak boleh ditiadakan lho!", kata Jenny yang tiba-tiba suara suaranya jadi galak.

"I… Iya", jawab Andy dengan suara lambat.

"Awas bila kamu hingga sampai menyingkirkan Eliza, Andy", kata Sherly dengan sama galaknya.

"I… Iya…", Andy menjawab kembali dengan nada sepelan barusan.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA ELOK PART4

Mukaku rasanya betul-betul panas. Entahlah, barangkali mukaku telah semerah kepiting rebus. Saya memandang mereka berdua dengan dongkol bersatu suka serta malu, namun mereka berdua punya sikap seakan gak ada apa-apa sampai saya jadi bertambah gaungs dari mereka berdua.

"Ya sudah Eliza, saya pulang dahulu ya, bentar kembali saya les sama Cie Stefanny tuch. Andy, saya pulang dahulu ya", kata Jenny yang mengedipkan matanya dengan lucu sekalian melambai-lambaikan tangan.

"Saya turut kamu saja ya Jen. Dah, Eliza… Dah Andy…", kata Sherly yang angkat tangannya.

Saya balas melambai-lambaikan tangan sekejap dari mereka berdua. Saat sebelum saya kembali menunduk malu, saya memandang sepintas, nyatanya Andy pula mengangkat tangannya pada Jenny dan Sherly.

Diam diam saya berasa sedikit iri memikirkan apa yang lebih kurang hendak terjadi dalam rumah Jenny sesudah ini. Ditambah lagi Sherly ikut juga ke situ. Kemungkinan Sherly dan Jenny bakal ajak Cie Stefanny bermesraan atau juga bercinta, dan perlahan-lahan hasratku mulai naik mengayalkan semuanya.

Namun saya sadar saya tidak boleh mengayalkan banyak hal yang dapat menghidupkan hasratku saat saya masih di sini bersama Andy, karena saya tidak pengin permalukan diriku sendiri. Bahkan saya tidak boleh kehilangan fokusku saat ini. Saya tidak mau Andy menduga saya gak perhatian kepadanya jika selanjutnya obrolanku tidak menyambung karena pikiranku yang melayang-layang ke mana-mana.

"Hai Eliza…", Andy menyapaku kembali pas sewaktu saya memandang Andy.

"Hai pula Andy…", sekali ini saya dapat balas menegur, meskipun dengan hati yang berdebar-debar gak karuan.

Kami kembali termenung sekejap lama waktunya. Saya coba cairkan situasi yang canggung ini.

"Andy, kamu betul tengah nungguin saya?", saya ajukan pertanyaan di Andy.

Andy tersenyum malu dan menggangguk.

"Mengapa?", tanyaku dengan penuh rasa ingin ketahui apa kurang lebih jawaban Andy.

"Aku… aku…", Andy tergagap was-was.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Saya tersenyum geli memandang kebingungan Andy. Kendati pun pastinya saya terasa suka, tetapi saya mulai ingin tahu kenapa Andy tungguku di sini. Apa Andy ingin berkata suatu hal padaku?

Kembali kembali saya mengeluh dalam hati, dengan semuanya perhatian yang dikasihkan Andy padaku ini, tetap juga kami ini belum dengan status sepasang pujaan hati.

Biarpun demikian, besar angan-anganku kalau dalam tempo dekat kami berdua dapat nyata-nyata jadian, dan… dan…

"Eliza… eeh… kelak malam… bisa saya telpon kamu?", bertanya Andy membubarkan lamunanku.

Saya terasa seperti tersambar petir pada siang hari yang benar-benar ceria ini, lalu hatiku rasanya seperti disiram air es yang benar-benar dingin. Nyaris saya tak sadar diri, serta saya hampir tidak yakin dengan pendengaranku.

Tapi… oh, terima kasih Tuhan… berikut saat yang kutunggu nantikan semenjak saya bersua serta mengenali Andy di kelas 1 SMA. Selanjutnya Andy mulai berani jelas terangan usaha dekatiku, serta saya mulai berani mengharap, mudah-mudahan mimpi cantikku bakal selekasnya tercapai.

"Bisa", saya menjawab sekalian menunduk, serta saat ini tukar saya yang tersenyum malu bersatu rasa suka yang sangat amat.

"Bila gitu… saya malam nanti telpon kamu ya… jam delapan malam bisa Eliza?", bertanya Andy kembali.

"Iya… jam delapan malam boleh… aku… saya nantikan ya", saya berbicara perlahan, dan mukaku berasa panas.

"Iya… jam delapan malam", kata Andy.

Jantungku berdetak dengan kuat, sampai sampai rasanya saya dapat dengar degup jantungku sendiri. Ini ialah sebuah janji yang memuaskan untukku.

"Saya pulang dahulu ya Andy…", saya minta pamit pada Andy selesai kembali lagi kami tercenung cukuplah lama.

"Oh iya… saya  pulang dahulu Eliza. Take care ya…", kata Andy.

"Iya, kamu pun take care ya Andy…", kataku dengan jantung yang kembali berdegap kuat.

Saya masuk ke mobilku sehabis sama sama lambaikan tangan dengan Andy. Sekarang saya diperjalanan pulang, dengan hati yang paling berbahagia. Andy bakal mengontakku malam nanti, tidak tahu apa yang bisa kami bahas.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Yang pasti ini hari saya suka sekali, dan saya tidak sabar menanti waktu ini berputar-putar hingga sampai jam delapan kelak, mendatangkan waktu yang elok untukku.

V. Kenakalanku Bersambung

Saya menghimpit klakson mobilku 1 kali waktu saya udah ada di muka pintu gerbang rumahku. Tidak berapa lama kemudian saya menyaksikan Wawan yang memberikan pintu bagiku, dan saya jadi terlintas keusilanku barusan pagi. Saya mencegah napas sembari masukkan mobilku ke garasi, siap-siap terima nasibku.

Namun saya sedikit kaget lihat ada mobil kokoku dalam garasi. Dan di saat saya lihat kokoku berada di dalam mobilnya, yang kelihatannya repot mengutak atik suatu hal dalam mobilnya, saya bernafas lega. Tiga pejantan yang tentu menyimpan marah padaku itu gak akan seberani itu buat menyentuhku saat ada kokoku di sini.

Karenanya saya turun dengan enjoy, dan merapat menuju kokoku masih yang repot di mobilnya. Saya memandang Wawan yang menatapku dengan penuh hasrat, serta saya meleletkan lidah kepadanya dengan tenang tanpa was-was akan diapa apakan olehnya. Serta sekarang saya udah ada di samping kokoku.

"Halo ko… diapain kembali sich mobilnya?", saya menegur kokoku.

"Oh… kembali masang CD lagu baru nih", jawab kokoku.

"Lagunya siapa… saya pengen donk", saya mulai merengek-rengek.

"Iya iya saya membeli dua kok. Nih satunya", kata kokoku yang keluar mobilnya serta memberi satu kotak CD yang terbungkus ini padaku, keliatannya kokoku udah tuntas memasangkan CD lagu anyar itu dalam CD changer mobilnya.

"Terima kasih ya ko", kataku dengan puas dan menimang-nimang nimang CD itu, lalu memulai membaca baca title lagu yang ada pada CD itu.

"Iya iya… marilah makan dahulu, saya udah lapar nih", kata kokoku sembari mengacau rambutku sampai jadi sedikit awut awutan semacam ini.

"Iih… apaan sich", saya marah-marah dan menguber kokoku yang udah larikan diri ke dalam. 

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA ELOK PART4

Sekianlah kalaupun saya berjumpa kokoku, kami kerap jadi sedikit ribut dalam gurau seperti berikut. Lalu kami makan bersama sembari sama-sama ceritakan beberapa perihal yang baru kami alami.  Tentu saya tak segila itu buat bercerita semua pekerjaan seksual yang kualami pada kokoku.

"Me, saya kelak perlu handycam. Berada di kamu kan me?", bertanya kokoku saat kami telah tuntas makan.

"Oh iya… sekejap saya ambilkan ya ko", kataku sembari membasuh tanganku.

"Aku lekas turut saja ke kamarmu me, sekaligus meriksa anti virus di komputermu", kata kokoku.

"Ok dech", kataku serta saya tunggu kokoku usai membersihkan tangan, lalu kami saling ke atas tuju kamarku sembari kadangkala sama sama mengejek, dan sekali ini saya yang menang demikian saya gunakan Cie Stefanny sebagai bahan ledekan.

Saya lepaskan sepatu dan kaus kakiku, yang lalu segalanya kutaruh di almari sepatu. Saya jadi terpikir tempo hari, saat Jenny serta Sherly ada mengantarku dan menyaksikan sepatu Cie Stefanny.

Tidak lama jantungku berdegap cepat. Tau-tau saya berasa takut mengayalkan apa reaksi kokoku jika dia menyaksikan Cie Stefanny tertidur di tempat tidur kamarku pada kondisi telanjang bundar. Namun aku terus kembali tenang di saat saya sadar bila tiada sepatu siapa saja yang di muka pintu kamarku.

Dalam kamar, saya menghidupkan AC dan buka tirai jendela. Selesai kokoku membenahi anti virus di komputerku dan handycam itu kuberikan kepadanya, kokoku minta pamit padaku, tuturnya ingin temani papi mama. Mereka akan pulang hari Minggu kelak, yang kemungkinan besar mereka pulang pada malam hari seperti umumnya.

Sembari tutup pintu selesai kokoku udah keluar kamarku, saya mulai memikir, memiliki arti saya sendirian hingga sampai esok malam. Dan saya tahu saya tidak mungkin dapat lolos dari gempuran tiga pejantan di rumahku ini jika saya gak mengamankan diri di kamarku.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Namun saya kebingungan pun memikir apa yang wajib kulakukan waktu saya mesti makan nanti malam. Entahlah, barangkali saya mesti membatasi lapar malam nanti. Yah, menganggapnya saja diet.

Jadi saya mengancing pintu kamarku, tetapi suatu ketukan di waktu saya masih sedekat ini dengan pintu kamarku membuatku menjerit terkejut.

"Me, ada apakah?  Ini barusan saya lupa kalaupun saya bawain kamu roti tawar serta keju hobymu", kudengar nada kokoku dari balik pintu.

Saya buka pintu lalu saya menghambur dan memegang kokoku dengan lega. Jantungku berdetak kuat, serta saya usaha menentramkan diriku dengan menyelisipkan mukaku di dada kokoku yang cukup area ini.

Kokoku balas memegang badanku secara lembut, serta saya lagi diam dalam dekapan kokoku.

"Me, ada apakah?  Barusan kamu kok hingga sampai menjerit semacam itu?", bertanya kokoku dengan terheran-heran.

"Aku… anu… memang siapakah yang gak terkejut bila pintu yang anyar kukunci udah diketok sesuai itu?", saya protes dan mendangak menyaksikan kokoku, serta saya menempatkan muka cemberut.

"Ooh… sorry dech bila getho", kata kokoku lalu membelai rambutku dengan sayang.

Saya puas sekali dengan perbuatan halus kokoku ini. Saya kembali menyelusupkan mukaku ke dada kokoku, serta saya merasakan aman ada dalam dekapan kokoku.

Sebetulnya saya tidak pengin melepas kokoku pergi, saya pengin nikmati perasaan aman ini. Namun saya takut kokoku jadi sangsi dengan sikapku.

Jadi dengan berat hati saya melepas dekapanku di kokoku, lalu saya terima roti pemberian kokoku, tentunya gak lupa saya mengucapkan terima kasih kepadanya.

Seusai kokoku keluar kamar, saya kembali menutup pintu kamarku biar nanti kokoku udah pergi, saya udah aman. Minimal ini siang saya bebas dari masalah pak Bijaksanain, Wawan dan Suwito yang tentu gak ikhlas membiarkanku tidak bekerja.

Dan roti yang diberi kokoku ini pastilah dapat melindungiku dari rasa lapar sewaktu kelak saya mesti terpenjara dalam kamarku sendiri, buat mengelak hasrat tiga pejantan itu.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA ELOK PART4

Saat ini saya pengin tidur siang barang tidak lama, biar malam nanti saya tak lelah atau mengantuk waktu Andy mengontakku. Dan sudah pasti saya tidak langsung ingin tidur demikian saja, saya ingin tubuhku bersih maka dari itu saya dapat tidur secara nyaman.

Karenanya saya siap-siap untuk selekasnya mandi. Sekalian menenteng handuk, saya berangkat ke kamar mandiku buat menyediakan air hangat pada shower dengan memutar handel keran menuju yang kebanyakan.

Sesudah saya berasa air yang memancar dari shower ini tidak begitu dingin, dengan enjoy saya melepaskan pakaian serta rok seragam sekolahku, pun bra serta celana dalamku, lalu segalanya kutaruh dalam keranjang pakaian kotor.

Saya menutup pintu kamar mandiku dan saya lekas berdiri di bawah siraman shower air hangat ini sampai rasa letih yang menimpa badanku sedikit terobati.

Sesudah semua badanku basah, saya mulai menganakemaskan badanku dengan cairan sabun mandiku yang halus, namun saya jadi menggigit bibirku sendiri saat saya menyabuni ke-2  payudaraku.

Berulangkali telapak tanganku menyenggol puting payudaraku tanpa ada menyengaja waktu saya mencuci ke-2  payudaraku, dan dari mulanya yang tidak berencana itu sekarang saya sendiri yang malahan berencana sentuh dan menarik ke-2  puting payudaraku sendiri.

"Mmmh…", saya mengerang nikmati rasa panas yang mulai menjalari badanku.

Sekarang saya mulai meremas halus ke-2  payudaraku sendiri, sembari mengayalkan Andy lagi mencumbu serta memanjakanku dengan mesra di kamar mandiku waktu ini.

"Mmmh…", saya kembali mengerang dengan napas mengincar, sekalian pejamkan mataku serta nikmati fantasy liar yang penuhi pikiranku ini.

"Ohh… Andy…", saya mendesah, serta sejalan nafsuku yang semakin menggelegak, saya mulai meraba bibir vaginaku sendiri.

Semua rabaan serta penekanan yang kulakukan di bibir vaginaku dengan jemari jari tanganku ini membuatku mulai terlepas kontrol. Saya memikirkan Andy sedang mencumbuiku dengan mesra, pun sedang meraba dan meremas ke-2  payudaraku secara lembut seperti berikut.

TOURNAMENT PENCURI JACKPOT WAJIB4D

Nafsuku telah mulai kuasai diriku. Tanganku seperti bergerak sendiri, mencelupkan jemari telunjuk kananku ke lubang vaginaku. Rasa nikmat saat jemari tanganku menarik lubang vaginaku sendiri membuatku memikirkan Andy menggagahiku dengan penuh cinta di kamar mandiku saat ini.

"Mmm… ssshh…", saya mengerang, mendesah, serta menggelinjang perlahan-lahan di bawah siraman air hangat yang nyaman ini, sekalian nikmati nakalnya jemari tanganku yang menarik lubang vaginaku sendiri serta saya lagi memikirkan Andy yang kerjakan semuanya ini padaku.

Rasa panas mulai menjalari sekujur badanku, dan napasku kian gak teratur. Saya pejamkan mataku dan ke-2  pahaku ini kurapatkan maksimal nikmati tiap-tiap renyutan yang memunculkan rasa nyeri pada lubang vaginaku.

Desahanku telah memulai berganti menjadi  dengusan, serta selang berapa saat badanku tersentak sentak diterpa orgasme.

"Andyyy…", saya mendesah panjang, tidak kuat kembali terima semuanya kesan ini, serta saya menarik jemari telunjuk kananku dari capitan lubang vaginaku.

Dengan napas tersengal, saya lihat ke wilayah selangkanganku, di mana cairan cintaku terus merembes membasahi ke-2  pahaku. Ke-2  betisku kembali berasa pegal karena kenakalanku ini, serta tenagaku kembali lagi seperti amblas demikian saja tidak tahu ke mana.

"Duh… saya ini mengapa sich… kok jadi seperti ini…", saya mengeluhkan lambat mencegah malu sadari kalaupun saya barusan bermasturbasi sekalian memikirkan Andy, serta saya usaha mendesak gairah birahiku ini.

Perlahan-lahan saya mulai sembuh dari situasi terangsang ini, dan orgasmeku juga berkurang. Rambutku jadi basah seluruhnya, dan saya menetapkan untuk keramas sekaligus. Tidak lupa saya bersihkan lubang vaginaku tadi sempat disanggupi cairan cintaku ini, dan saat ini saya udah berasa nyaman dengan badanku.

Kemudian saya menghanduki rambut serta badanku sampai kering, lalu saya membelitkan handuk ini sampai tutup 1/2 sisi payudaraku hingga ke 1/2 pahaku.

Dan saya anyar keluar kamar mandiku, waktu saya hampir menjerit waktu saya lihat bayang-bayang sebagian orang di jendela kamarku tadi gordinnya tidak kututup.

CERITA SEKS DESAHAN NON ELIZA ELOK PART4

"Kalian ini udah edan ya!", saya 1/2 menyentak di Wawan serta Suwito yang asyik menyaksikaniku dari jendela kamarku

Saya sesungguhnya bukan tak ingat jika badanku ini telah berkali kali dicicipi serta dijarah habis oleh mereka. Pastinya bertelanjang badan di depan mereka telah bukan soal yang hebat, ditambah lagi kini badanku masih terlilit handuk mandiku. Namun tidak tahu mengapa, waktu ini saya terasa jengkel diintip oleh mereka sebagai berikut.

Wawan serta Suwito beraga tidak dengar kata kataku, dan mereka berdua menyimpan tangan mereka di dalam telinga mereka sembari buka mulut mereka, seakan mau saya ulangi kata kataku, sampai saya semakin jengkel. Memandang sikap mereka ini saya tahu kokoku sudah pasti pergi. Jika kokoku belum pergi, mustahil mereka berani kurang ajar semacam ini padaku.

Saya ambil langkah ke jendela dan akan tutup korden jendela kamarku ini, waktu tau-tau terbayang suatu buah pikiran yang membuatku ingin ketawa.

Memandang mereka lagi menyaksikaniku sesuai itu, saya bukan menutupkan gordin jendela kamarku, namun saya justru longgarkan handuk yang membalut badanku, serta dengan perlahan-lahan saya turunkan handuk ini.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama