Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Manis

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Manis

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Manis, Hasrat-Bispak50 Satu bulan udah lamaran Triana dengan Alfi berakhir, lamaran yang simple dan cuma dikunjungi oleh keluarga dan kawan akrab termaksud saya serta kekasihku Milla. Tergambar rasa berbahagia pada raut paras mereka berdua, senyum terus tersungging di bibir Anna, demikian kami biasa panggil Triana.

"Selamat ya, Fi.."

"Terimakasih Rey, lu cepat donk nyusul, kapan kembali gue kira Milla pun telah ngebet tuch mau kawin"

"Ah, elu dapat saja Fi, nyantai saja tiba-tiba saya telah ngeduluin elu, bagaimana?"

"Wah bagus tuch, bila getho oke dech gua nanti..?"

Keceriaan terpancar di muka Alfi, bagaimana tidak sekarang dia tinggal beberapa langkah kembali untuk bawa Anna kepelaminan. Ya, Anna seorang gadis elok yang terus dikejar-kejar cowok semuanya fakultas tempat Anna kuliah, maka Alfi terasa amat mujur sehabis sukses bawa Anna ke ikatan lamaran.

Perjumpaan Alfi dan Anna sendiri terjadi waktu dia diundang oleh Milla doiku di perayaan ulang tahunnya satu tahun lalu. Dan saya sendiri udah mengetahui Anna jauh awalannya. Karena Anna dan Milla ialah rekan satu universitas pada satu diantara kampus di Jakarta.

Ku mengakui Anna memang punyai figur yang demikian prima dengan bentuk 165 cm dan berat yang bagus membikin badannya seimbang. Kaki panjang dan muka yang elok. Jika saja saya belum punyai Milla kemungkinan saya juga usaha kejar Anna, namun saya lebih mencintai Milla dengan keceriaan dan kecantikannya yang tidak kalah apabila dibanding dengan Anna.

Milla benar-benar lebih periang diperbandingkan Anna yang rada pendiam, Anna paling cuman tersenyum jika kami berempat berkelakar dan bercanda. Milla sendiri udah jadi doiku waktu lebih kurang 2 tahun dengan bermacam pasang keringnya waktu kekasihan. Pernah kami putus untuk sekian hari lama waktunya tetapi selanjutnya kami sama-sama memahami kekeliruan kami serta memulai prinsip untuk pujaan hatian kembali.

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Manis

Sempat pula kuajak Milla untuk melakukan tunangan namun Milla menampik sebab dia belum bersiap, dia pengin menuntaskan kuliahnya dahulu baru pikir buat menuju interaksi yang lebih jauh

"Biarlah Mas Rey, lebih bagus kita kekasihan kaya ini saja, saya tidak pengin kita tunangan namun putus di tengah-tengah jalan, toh kita dapat mengerjakan segala hal kan?"

Demikianlah jika saya mulai mengulas lamaran dengan Milla. Memanglah waktu pujaan hatian kami udah mengerjakan hal yang lebih jauh dan cuma bisa dikerjakan oleh pasangan yang udah sah menikah. Namun ini kami kerjakan sebab rasa cinta di antara kami serta Milla juga serahkan yang sangat memiliki nilai dalam kehidupannya sebagai seseorang wanita dengan ikhlas dan di dasari cinta di antara kami.

Buat soal yang berikut untukku memanglah bukan yang pertama dengan Milla saja. Akan tetapi saya sudah melakukan dengan beberapa doiku yang awal mulanya. Namun dengan Milla saya mendapatkan suatu yang lainnya yang penuh makna serta penuh cinta dan saya terkadang janji di diri kita sendiri kalau Milla ialah dermaga cintaku yang paling akhir.

Pertama kalinya kami cuma sekedar sama-sama berciuman serta sama-sama merayapi badan masing-masing, namun percakapan untuk diskusi kami mulai mengambil langkah lebih jauh kembali sampai satu sewaktu kami telah bergumul dalam suatu kamar hotel yang menyengaja kami reservasi buat beramah-tamah.

Milla telentang di tempat tidur, tinggal celana dalamnya saja yang menempel tutupi wilayah selangkangannya. Saya sendiri sudah melepaskan seluruhnya kemejaku sembari merengkuh badan Milla yang terengah. Perlahan-lahan kukecup bibirnya, kubuka dan kujulurkan lidahku isikan rongga mulutnya yang mulai terbuka. Milla menerimanya dengan dengan pagutan yang top juga. 

Saya mulai meletakkan badanku di atas badannya dan terus permainkan kecupanku, saat ini bibirku merayap turun tuju leher serta terus bergerak untuk capai gumpalan daging yang menjulang di atas dada Milla.

"Akh.. Mas.. Rey.." Milla mendesah lirih waktu lidahku yang basah gapai pucuk payudaranya yang merah dan menegang.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

lama lidahku bermain dari sana, mengulum dan menggigit kecil benjolan daging sebesar biji kacang di atas payudara Milla, disisipin remasan tanganku seolah saya tidak suka dengan benda ukuran 36b ini.

Saat ini bibirku ada di atas perut Milla, kujelajahi lekuk pinggang Milla dengan lidahku, perlahan-lahan tanganku merayap geser celana dalam Milla dari tempatnya. Cengkerama halus menghentikan tanganku untuk selalu menarik kain tipis itu, ada kebimbangan dalam diri Milla.

Sesaat saya diam. Dengan tengadah kutatap muka Milla dengan penuh makna serta tidak beberapa lama kemudian Milla mengangkut bokongnya memuluskan saya melepas kain pertahanan paling akhir Milla dan melemparnya ke lantai kamar itu. Secara sekejap Milla tutup wilayah selangkangannya dengan ke-2  tangan. Perlahan-lahan kutarik ke-2  tangan itu dan terungkaplah benda yang sejauh ini jadi mimpi tiap-tiap lelaki.

"Mas.. apa yang kau melakukannya.. Ohh.." nada Milla terbendung saat lidahku mulai sapu wilayah kewanitaannya secara lembut, saya tahu dia rasakan kesan yang demikian elok waktu itu.

Desahan kecil keluar mumut Milla mendampingi sapuan lidahku yang basah. Saya makin tegang, lama saya memainkan hati Milla lewat sapuan dan jilatan lidahku, kadang-kadang gigitan kecil menambahkan kesan yang tida taranya buat Milla serta ini yang pertama ia alami dari orang lelaki.

".. Suu.. .. Mas.. .. hh.. saya nggak kuat.."

Kurasakan tangan Milla menarik bahuku untuk tinggalkan selangkangannya, aku juga beringsut naik sekalian terus menyapukan lidahku ke atas kulitnya yang halus. Sekarang badan kami sejajar, kurasakan penisku menjejal di atas perut Milla, kembali kukecup bibirnya yang terbuka. Sebentar lama waktunya kami sama sama berpandangan dengan demikian dekat, sama sama memohon pemahaman keduanya. Meskipun pengin meletus rasanya, saya tidak mau mengambil suatu hal yang saya perlukan dari Milla dengan paksakan.

"Milla sayang.. saya.. sayang kamu.."

"Mas Rey.." Milla mulai mengendurkan ke-2  kakinya dan saya ketahui jika dia siap menerimaku untuk masuk dirinya sendiri.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

Kunjungi Juga : Pencuri Jackpot & Pemburu Hadiah

Perlahan-lahan kuposisikan senjataku cocok di muka vaginanya, gesekan lambat mulai sentuh kulit vagina yang banyak bulu-bulu lembut itu. Milla pejamkan matanya serta memegang kuat bahuku seolah takut buat dibiarkan. Dengan berhati-hati ku pencet bokongku, perlahan-lahan senjataku menyusup masuk menggesek bibir vagina yang udah basah oleh lendir kepuasan, tidak berapa lama kemudian kurasakan senjataku terbendung suatu hal yang tipis.

"Ohh.. Mass.." pada akhirnya dengan sedikit penekanan kecil amblaslah senjataku di dalam lubang sorgawi Milla yang sangat dekat dan sempit. Sejenak kudiamkan benda itu di dalam sana, kusaksikan muka Milla terpejam memeras rasakan suatu berlangsung di dianya.

"Milla sayang.. saya menyukaimu.."

Kembali kukecup bibir wanita ini serta dengan benar-benar lambat saya mulai membawa bokongku.

"Gak boleh.. Mas.." Milla barangkali rasakan ada yang raib dari dirinnya saat kuangkat penisku menjauhi Vaginanya.

"Sabar sayang.. saya gak ke mana.." lalu dengan perlahan juga kudorong kembali bokongku mendesak selangkangannya.

Dengan irama yang memiliki aturan kudorong serta kutarik bokongku dari selangkangan Milla. Dengan sedikit merasa sakit pada akhirnya Milla merasai kesenangan dari gesekan buat gesekan di antara penisku dengan vaginanya. Malam itu kami betul-betul rasakan suatu hal yang bagus berdua. Hentakan untuk hentakan diringi dengan desahan yang keluar mulut kami menemani suara embusan AC kamar hotel itu. Malam itu kami menumpahkan rasa cinta yang sejauh ini menggebu-gebu serta pada akhirnya badan kami terkulai lemas sehabis merasai orgasme yang tidak ada taranya.

"Terima kasih Milla sayang.."

"Thanks pula Mas Rey.." malam itu kami tidur dengan berangkulan sampai pagi, seperti tak ingin dipisahkan kembali.

Mulai saat itu saya dan Milla kerap mengerjakan kembali hal semacam itu tiap-tiap ada peluang serta interaksi kamipun makin semakin bertambah dekat saja. Terkadang kami melakukan di dalam tempat kostnya Milla, sering juga Milla mengunjungiku dirumahku dan kami tumpahkan selera cinta kami disitu.

Cerita Dewasa Berhubungan Dengan Tunangan Manis

Seperti umumnya sore itu setelah pulang dari kantor saya lebih dahulu ke kampusnya Milla buat membawanya pulang ke arah tempat kosnya. Sesampai dari sana kusaksikan Milla duduk menantiku dengan didampingi Anna.

"Hai..!" saya jalan hampiri mereka berdua sembari melambai-lambaikan tangan.

"Eh.. Mas Rey.. tumben lama Mas?" Milla berdiri sembari menyaksikan mengarah kedatanganku

"Sorry.. barusan Mas Rey disebut bos dahulu saat sebelum pulang, Eh.. Anna apa kabarnya? Alfi belum hadir?"

"Baik Mas, ah gak kok, Anna kembali menunggu Mas Rey kok." jawab Anna yang berdiri mengikut Milla dan jalan mendatangiku.

"Iya Mas.., Mas Alfi tuturnya nggak dapat jemput Anna, jadi ya Anna turut kita" jadi Milla memaparkan

"Ya telah!, marilah dech.."

Dengan lumayan terheran pada akhirnya saya selekasnya tuju mobil di parkir universitas dengan di turuti oleh Milla dan Anna di belakangku. Umumnya Alfi lebih dahulu dariku jemput Anna pulang kuliah namun kesempatan ini rupanya Anna turut denganku. Komplek tempat Anna tinggal benar-benar sejajar dengan rumahku.

Sore itu Anna betul-betul cukup pendiam dari umumnya dan tampak ada suatu yang lainnya yang seolah diselipkan dari dianya sendiri.

Ada raut keresahan di raut muka Anna yang terkadang kusaksikan lewat kaca kecil di muka mobilku. Kadang dia tajam menatapku seperti ingin memberikan suatu tetapi sehabis lama menatapku. Pada akhirnya dia menunduk dengan menghela napas panjang seperti mau menyingkirkan berat beban yang menjepitnya.

Tournament Pencuri Jackpot Wajib4D

"Eh..perlahan-lahan donk Mas, kelak terlalu kembali seperti kemaren" mendadak Milla pecahkan pemikiran yang ada pada benakku.

"Oh ya, sudah pengen nyampe ya?", perlahan-lahan saya stop dimuka suatu rumah tempat kos-kosannya Milla.

"Singgah dahulu Mas ya? "

"Ya.. Mas Rey sich terserah Anna, bagaimana?" sekalian saya balik melihat mengarah Anna yang seperti baru sadar dari lamunannya.

"Aduh.. sorry dech Mill, saya pengen cepat balik niih"

"Ya telah dech sampai esok ya!, daah Mas Rey" Milla bergerak menjauh serta lambaikan tangannya.

"Ann, berpindah depan ya?". Tiada menjawab Anna keluar mobil dan masuk kembali buat berpindah di depan gantikan tempat duduk Milla awalnya, disampingku. Perlahan-lahan mobilku bergerak kembali tinggalkan tempat kosnya Milla.

"Asyik donk Ann, tidak lama lagi Anna jadi kawin sama Alfi" di perjalanan saya usaha merusak tempat tinggal Anna.

"Tinggal 1 minggu kembali kan?" tambahku kembali

"Iya Mas.."

"Lho kok calon pengantin kok letoi begitu, cerah donk!" Anna kembali diam serta cuman tersenyum mempertunjukkan wujud bibirnya yang halus.

Harum wangi-wangian yang dipakai Anna berbaur dengan keringat yang jadi kering tercium menghidupkan insting kelelakianku, Anna demikian elok ini hari. Bebatan kaos berlengan pendek menempel ketat memamerkan sepasang bukit yang menggumpal di dadanya. Benda itu memang tidaklah sebesar punya Milla namun itu juga cukup membuat lelaki ingin menyentuhnya.

Milla cukup merebahkan jok mobil yang ditempatinya dengan kaki yang sama sama bersilang. Maka belahan paha mulusnya dengan lepas menghias ujung mataku yang sering melirik ke situ. Ketika itu nampaklah pemikiran gilaku agar dapat melampiaskan seleraku dalam tubuh sensual disampingku ini. Meskipun sebenarnya saya tahu dia kawan dekat Milla pujaan hatiku.

BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama